EGO MANUSIA DAN MUSIBAH
Jakarta banjir! Banyak rumah terendam, bahkan sekitar bunderan HI dan
istana Negara juga sempat terendam banjir! Kok bisa sih kota
metropolitan dan modern seperti Jakarta berubah menjadi seperti kolam
besar? Segala kendaraan dan bahkan mobil-mobil mewah pun tidak berkutik
untuk menembus jalan di beberapa area. Yang berfungsi adalah
perahu-perahu karet atau gerobak untuk sarana pengangkutan di tengah
kota! Ironis sekali bro!
Darimana sih sebenarnya asal air banjir?
Begini, air banjir sebenarnya merupakan bagian dari siklus alam yang
telah diatur oleh Allah swt untuk kepentingan kehidupan bumi. Mula-mula
air permukaan bumi, danau dan air laut menguap karena panasnya sinar
matahari. Diatas, diketinggian 10 kilometeran keatas, temperature udara
sangat dingin sehingga uap air yang berkumpul membentuk awan akan
berubah menjadi titik-titik air dan kemudian akan turun menjadi hujan
dan turun kembali ke bumi. Makin lebat hujannya maka makin banyak air
yang tumpah. Pada daerah permukaan bumi yang masih terbuka dan banyak
pepohonan maka air hujan akan segera terserap tanah.
Nah gimana
halnya dengan kota yang sudah banyak bangunan2 dan beton2 ? Ya tentunya
penyerapan air menjadi terhambatdan kurang terserap oleh tanah yang
sudah tertutup beton. Kalau terjadi hujan lebat atau hujan turun terus
menerus seperti sekarang ini maka air akan menggenangi permukaan bumi
terutama di tempat-tempat yang lebih rendah.
Wah terus gimana
dong? Sebenarnya pemerintah sudah membangun saluran-saluran air di
sepanjang jalan, tapi ternyata masih terlalu kecil sehingga tidak mampu
untuk menampung air hujan. Belum lagi sampah-sampah yang menyumbat
saluran sehingga air limpas ke jalan dan rumah-rumah.
Sementara
itu hujan lebat yang turun di wilayah pegunungan seperti daerah Bogor
mengalirkan air melalui sungai Ciliwung yang melewati Jakarta. Seperti
kita ketahui, daerah pegunungan adalah daerah resapan air, yang jika
dilestarikan hutannya maka air hujan yang jatuh akan diserap dan menjadi
air tanah yang bersih dan mengalir ke daerah dataran rendah.
Nah kalau kondisi pegunungan di Puncak dan Bogor gimana? Kita lihat
sekarang ini semakin banyak dibangun hotel-hotel dan restoran dan
tempat-tempat wisata, sehingga daerah resapan airnya berkurang.
Akibatnya? Terjadilah longsor dimana-mana. Sungai sudah tidak mampu
menampung debit air yang melimpah, kota Jakartalah yang menanggung
limpahan air sungai sehingga meluap ke sekitarnya; belum lagi kalau ada
tanggul yang jebol, wah jadi rawa deh !
Nah, gimana tuh! Jadi
bencana banjir sebenarnya juga akibat ulah dari manusia yang
mengeksploitasi lingkungan mempedulikan akibatnya terhadap eco system.
Mereka lebih menggunakan ego daripada akal sehat. Ego terhadap
kepentingan pribadi, ego terhadap nafsu, ego terhadap kekuasaan dll,
sementara ibarat kapal, meskipun mereka melubangi kamar sendiri
akibatnya kapalnya ikut tenggelam.
Jadi gimana dong solusinya?
Selama masyarakat tidak mau merubah perilaku egoisnya dan tidak memiliki
kesadaran tinggi tentang pentingnya sistim lingkungan yang baik,
apalagi jika para oknum pejabat pemerintahan ikut berkontribusi dalam
perusakan lingkungan maka akan percuma , program apapun yang dibuat akan
selalu mendapat tentangan orang-orang yang lebih mengedepankan
kepentingan pribadinya daripada kepentingan umum. Bahkan, jangankan ikut
memelihara, tidak merusak saja sudah sukur. Makanya janganlah terlalu
menyalahkan pemerintah, mari kita ubah perilaku dari diri kita sendiri
dulu, mari kita cari solusi bersama, insya Allah musibah bencana alam
akan bisa diatasi. (Karya : Admin Pribadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar