Kamis, 20 Oktober 2011

Jawaban Pertanyaan blog http://edimartono.blogspot.com


1.       Pengertian dari basis data…..?
Basis data atau yang sering disebut dengan database, berasal dari kata basis dan data, yang mempunyai pengertian:
Basis      :  Dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang atau berkumpul.
Data     :  Representasi fakta dunia nyata yang mewakili dari suatu object, seperti manusia, barang, hewan, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,symbol,teks,gambar,bunyi atau kombinasinya.
Atau dapat disimpulkan sebagai kumpulan Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan)  yang disimpan dalam media penyimpanan eletronik.

2.       Perbedaan lemari arsip dengan basis data/database……?
Lemari Arsip, tempat dimana setiap rak dalam lemari tersebut hanya dapat menyimpan dokumen secara manual yang berupa lembaran-lembaran kertas. Sedangkan,
Basis data, Seluruh data-data yang disimpan dalam basis data pada masing-masing table/ file ditaruh sesuai dengan fungsinya sehingga kita dapat mudah mencari data yang diinginkan, sehingga mengakibatkan pada kecepatan atas informasi yang disajikan.

3.      Pengertian dari  file, record, field dan data value dan berikan  masing – masing contohnya ?
File, Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut/field sama, namun berbeda isi datanya.
Record, Gabungan dari element data yang saling terkait.

Contohnya, Nim, Nama_MHS, Tpt_Lhr_Mhs, Tgl_Lhr_Mhs, Alm_Mhs dan atribut lainnya dari seorang mahasiswa dapat di himpun dalam sebuah record/baris.
Field, Satuan data terkecil yang tidak dapt di pecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

Contohnya  : Pada data Mahasiswa, Field/atribut datanya dapat berupa : Nim, Nama_Mhs, Tpt_Lhr_Mhs, Tgl_Lhr_Mhs, Alm_Mhs dan atribut lainnya yang menyangkut mahasiswa tersebut.
Data Value, Data Actual atau informasi yang disimpan pada setiap field/atribut.

Contohnya :  Field Nama_Mhs menunjuakan tempat dimmana informasi nama mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mardiansyah, Adi hasan subadu.dsb 

4. Pengertian dari sistem basis data, dan komponen utama dari sistem basis data........ ?
Sistem basis data adalah suatu sistem yang mengatur dan menyusun sekumpulan  file / table yang saling berhubungan dalam sebuah basis data, dari sekumpulan program DBMS (Database Management System ) yang memungkinkan beberapa user atau program lain untuk mengaksesnya dan memanipulasi file / table tersebut.
Komponen utamanya : 
1.       Perangkat keras (hardware)
2.       Sistem operasi (Operating System)
3.       Basis data (Database)
4.       Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS)
5.       Pemakai (user)
6.       Aplikasi (Perangkat Lunak)lain yang bersifat optional.     
   
5.   Pengertian sistem operasi dan berikut  contohnya...... ?
Sistem Operasi adalah sistem perangkat lunak yang bertugas untuk mengontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar lainnya, termasuk mejalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program.
Contohnya :  sistem operasi pada sistem komputer : MS-DOS, MS Windows (3.11,95,98 dan lainnya) untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX,  Novel_Netware dan lain sebagainya) utuk yang jaringan.

6.      Pengertian dari DBMS, dan berikan contohnya untuk kelas DBMS yang sederhana maupun yang kompleks......?
DBMS adalah koleksi terpadu dari program-program (sistem perangkat lunak) yang digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengakses dan merawat database (basis data). Tujuannya adalah menyediakan lingkungan yang mudah dan aman untuk penggunaan dan perawatan database.
Contoh DBMS adalah Ms-Access, MS Sql Server dan Oracle.

Sumber:http://iniblog-yansyah.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Ane Compas......



makasihhh
moga moga Bermanfaat................

Pengolahan Air Laut Menjadi Air Tawar

Pemanfaatan air laut menjadi air tawar atau air jernih yang layak minum bukan impian lagi. hal ini telah dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol bukan cuma mengolah air laut menjadi air tawar, melainkan juga mengolahnya menjadi kolam apung berkadar garam tinggi.
Inovasi yang dilakukan, antara lain, 7.000 meter kubik air laut diubah menjadi 5.000 meter kubik air tawar per hari. Sisanya, sekitar 2.000 meter kubik, menjadi air berkadar garam tinggi yang digunakan untuk kolam apung, salah satu wahana wisata di Ancol Taman Impian.
”Teknologi desalinasi ini menjadi inovasi untuk tidak semata-mata meraih hasil air minum dari sumber air laut tak terbatas,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya.
Kolam apung merupakan manfaat wisata edukatif lain, di samping perolehan air tawar dari proyek Ancol Newater-Sea Water Desalination Plant. Bambang Tutuko selaku Wakil Direktur Arkonin yang menjadi konsultan proyek ini, Selasa (28/9/2010), menguraikan, desain rancang bangunnya bisa untuk memproduksi sampai kapasitas 15.000 meter kubik per hari.
”Desainnya sudah selesai dirancang dan konstruksinya sekarang masih dikerjakan. Akhir tahun ini bisa selesai,” kata Bambang.
Proses pengolahan air laut menjadi air tawar tersebut membutuhkan beberapa cara pengolahan. pengolahan tersebut antara lain :
Osmosis terbalik
Reverse osmosis atau osmosis terbalik merupakan proses yang ditempuh secara umum untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-membran semipermeable untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk melarutkannya.
Larutan itulah yang kemudian menjadi bagian dari 2.000 meter kubik per hari yang kemudian disalurkan ke Kolam Apung Wahana Atlantis Ancol.
Dalam kandungan garam tinggi, air kolam itu mampu mengapungkan manusia. Namun, untuk menikmati kolam apung ini, ada beberapa ketentuan yang diberlakukan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan.
Reverse osmosis atau RO ini ditempuh setelah ada berbagai perlakuan terhadap sumber air bakunya,” kata Bambang.
Menurut Bambang, air baku itu diambil dari Danau Ancol. Danau Ancol dirancang untuk menampung pula air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih yang digunakan berbagai fasilitas publik di kawasan wisata tersebut.
Pemasukan air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih merupakan upaya untuk menurunkan kadar garam danau payau tersebut. Dengan demikian, diharapkan proses osmosis terbalik menjadi lebih ringan dengan air baku yang rendah kadar garamnya. ”Ini ada kaitannya dengan usia produktif dari teknologi desalinasi ini,” ujarnya.
Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kilowatt jam per meter kubik. ”Sekarang ini rata-rata listrik per kilowatt jam mencapai harga Rp 1.000,” ujar Bambang.
General Manager Perencanaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sandy Rudiana mengatakan, perusahaannya memiliki kebutuhan air tawar sebanyak 15.000 meter kubik per hari. Saat ini belum bisa terpenuhi seluruh kebutuhannya.
”Dari perusahaan air minum daerah hanya diperoleh 9.000 meter kubik per hari sehingga masih kekurangan 6.000 meter kubik per hari,” kata Sandy.
Selain faktor kekurangan suplai air bersih, menurut Sandy, juga ditemui kendala harga yang terlampau tinggi. Produksi air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500 per meter kubik. Bahkan, tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000 per meter kubik.
Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000 per meter kubik.
Pengembangan model
YJ Harwanto, selaku General Manager Ancol Taman Impian PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan, proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara.
”Model seperti ini harus dikembangkan oleh pihak-pihak lainnya,” kata Harwanto.
Dia mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengambil air tanah untuk mencukupi kebutuhan. Namun, mereka menerima imbas paling parah berupa penurunan tanah paling cepat di Jakarta. Saat ini diperkirakan kawasan Ancol mengalami penurunan tanah 26 sentimeter per tahun.
Seperti lokasi kuburan yang dipelihara Pemerintah Belanda di dalam kawasan wisata Ancol, sejak belasan tahun yang lalu masih 1 meter sampai 2 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga diperlukan pemompaan air ketika tergenang air laut.
Pengurukan, menurut Harwanto, dilakukan setiap tahun. Lokasi-lokasi yang tidak diuruk pada akhirnya mudah tergenang air hujan atau luapan air laut pasang.
sumber kompas.com